majalahpotretindonesia.com – Menjelang Piala Presiden 2025 yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung mulai 6 hingga 13 Juli mendatang, Polda Jawa Barat mengambil langkah serius. Mereka telah menyiapkan pengamanan ketat dengan melibatkan personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dukcapil.
Strategi Lapangan dan Modal Personel
Polda Jabar telah menyiapkan struktur pengamanan berlapis (ring-lapisan), dengan ring satu berada di dalam stadion melibatkan steward dan Satpol PP, ring dua oleh Polda dan Polresta, dan ring tiga oleh TNI serta backup Kodam III/Siliwangi untuk proteksi tambahan.
Takaran personel diperkirakan mencapai lebih dari 2.000 personel hanya di Polresta Bandung, belum termasuk personel tambahan dari Polres sekabupaten Bandung dan kabupaten lain. Lokasi penting seperti pintu masuk, tribun VIP, parkiran, akses transportasi, dan zona keramaian juga akan mendapat pengamanan khusus .
Selain pengamanan fisik, tim intelijen lokal dan cyber juga aktif memantau potensi ancaman dan hoaks yang bisa mengganggu kondusivitas. Ini jadi krusial mengingat latar belakang politik dan emosi rivalitas antar suporter.
Sinergi Bersama Pemda dan Instansi Lain
Pemprov Jabar edit: Sekda Herman Suryatman menegaskan persiapan infrastruktur pendukung seperti pedestrian, pencahayaan, bangku cadangan, dan akses transportasi sudah rampung tepat waktu. Pemda bekerja sama dengan Kabupaten Bandung, Polda Jabar, dan Kodam III dalam rapat koordinasi integratif, termasuk sosialisasi kepada satgas UMKM, kesehatan, dan transportasi.
Walikota Bandung dan Bupati menyiapkan jalur evakuasi serta mendirikan posko kesehatan di sekitar stadion. Dinas Perhubungan juga menyusun kontrol lalu lintas menjelang dan setelah pertandingan untuk menghindari kemacetan di jalan utama menuju stadion .
Peran TNI melalui Kodam III/Siliwangi juga dioptimalkan untuk backup keamanan secara cepat. Sesi briefing gabungan instansi menjadi media untuk menyamakan visi pengamanan agar acara berjalan condusif.
Kesiapan Stadion Si Jalak Harupat dan Ketertiban Penonton
Pemerintah Jabar menargetkan semua fasilitas Si Jalak Harupat—mulai rumput, gawang, pedestrian, dan pencahayaan—sudah siap sebelum 1 Juli . Sekda Herman memastikan tiga sukses penyelenggaraan: aman, nyaman, dan meriah.
Penonton diimbau tidak membawa benda terlarang, tidak memprovokasi, dan menjaga ketertiban demi kenyamanan bersama. Area VIP, tribun, dan jalan masuk diawasi ketat. Polisi bertugas memeriksa barang bawaan dan melarang masuknya penonton tanpa tiket atau yang berasal dari tim tamu.
Koordinasi dengan Suporter dan Organisasi Masyarakat
Polda Jabar juga melakukan komunikasi proaktif dengan ormas suporter setempat guna memastikan partisipasi positif. Strategi ini mirip saat pengamanan pawai juara Persib, yang melibatkan dialog antara Polrestabes Bandung, TNI, dan masyarakat sekitar.
Pendekatan menyentuh masyarakat dan suporter ini dianggap efektif untuk mereduksi potensi anarkis. Sebagai contoh, Polresta Bandung sebelumnya berhasil menjaga kondusivitas dengan pendekatan humanis saat pawai kemenangan Persib—sistem serupa diadopsi untuk Piala Presiden.
Tim juga melibatkan tokoh masyarakat, perangkat kampung, kelompok UMKM, dan tokoh agama lokal dalam sosialisasi aturan acara dan nilai sportifitas.
Teknologi, Sarana Penunjang, dan Posko Kesehatan
Pengamanan Piala Presiden 2025 juga mengandalkan teknologi CCTV, drone, hingga metal detector yang ditempatkan di area pintu masuk dan tribun. Sistem ini mendukung pengawasan real-time terhadap potensi kerusuhan atau pelanggaran keamanan.
Stadium management bekerja sama dengan Dinas Kesehatan mendirikan posko medis, ambulans, serta tim paramedis siap siaga. Dukungan psikolog juga disiapkan untuk suporter yang mengalami stres atau panik di tengah kerumunan .
Selain itu, Dinas Perhubungan mengatur transportasi massal untuk antisipasi lonjakan antrian. Jalur evakuasi darurat juga ditandai dengan baik guna memudahkan penyelamatan cepat.
Tantangan & Langkah Mitigasi
Potensi pelanggaran suporter, seperti penggunaan petasan, pengeras suara ilegal, atau konflik antarsuporter antar klub lokal, menjadi perhatian utama. Polda Jabar menyiapkan tim reaksi cepat dan brigade anti huru-hara (Brimob) untuk mengatasi gangguan segera.
Akses jalan dan kemacetan selama dan setelah pertandingan juga menjadi sorotan. Dinas Perhubungan telah menyiapkan jalur alternatif serta pengalihan arus untuk mencegah kemacetan di jalan utama menuju stadion .
Hoaks dan disinformasi terkait keamanan pertandingan juga dipantau melalui tim siber polisi. Hoaks yang bisa memicu kepanikan publik akan ditindak cepat dengan klarifikasi resmi dan pemblokiran penyebaran via medsos.
Polda Jabar siapkan pengamanan Piala Presiden 2025 bukan sekadar formalitas. Ini adalah upaya komprehensif: melibatkan ribuan personel, sinergi instansi, teknologi, hingga ke masyarakat. Tujuannya jelas: jadikan turnamen ini bukan hanya ajang sepak bola, tapi juga wujud sukses kolaborasi dalam menjaga ketertiban, kenyamanan, dan kebanggaan Jawa Barat.