majalahpotretindonesia.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengonfirmasi bahwa hingga saat ini sudah 97 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Iran, dan 26 WNI dari wilayah Tel Aviv, Yerusalem, dan sekitarnya. Proses evakuasi tersebut dilakukan melalui rute darat ke Azerbaijan, dengan bantuan penuh dari Kedutaan Besar RI dan pemerintah Azerbaijan.
Jalur Evakuasi dan Proses Pemulangan
-
Evakuasi 97 WNI dari Iran dilakukan dari Teheran dengan rute darat menuju Baku, Azerbaijan, menempuh perjalanan sekitar 16 jam. Tahap pertama menggunakan pesawat komersial pada 23–24 Juni 2025
- Dari total 97 evakuasi, lebih dari 70 WNI sudah tiba di Jakarta pada akhir Juni, dan sisanya dijadwalkan tiba bertahap hingga 30 Juni 2025.
- Untuk 26 WNI dari Yerusalem, proses evakuasi dipantau melalui KBRI Amman, Yordania, dan berjalan serempak.
Alasan dan Tantangan Evakuasi
Evakuasi ini dipicu oleh eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel, dengan ancaman keamanan yang meningkat di wilayah tersebut. Beberapa WNI memilih tetap tinggal, karena alasan pekerjaan atau kondisi keluarga, sehingga pemerintah memberikan opsi tanpa tekanan.
Upaya Pemerintah & Monitoring Lanjutan
- Pemerintah membentuk crisis response team yang siap bertindak bila kondisi memburuk.
- Menlu Sugiono menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Azerbaijan atas bantuannya.
- Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco, menegaskan pemerintah dan DPR terus memantau dan mengawasi proses evakuasi serta menyediakan jalur komunikasi darurat bagi WNI.
Dampak dan Implikasi
-
Menegaskan komitmen perlindungan WNI meski di zona konflik.
-
Menggarisbawahi pentingnya jalur evakuasi alternatif yang aman dan efisien.
-
Membuka potensi kerja sama diplomatik antara Indonesia dan negara transit seperti Azerbaijan.
Evakuasi 97 WNI dari Iran dan 26 WNI dari Yerusalem menunjukkan respons cepat dan koordinasi solid dari pemerintah RI, termasuk Menlu, KBRI, dan Azerbaijan. Meskipun kondisi sulit, proses bertahap tetap dilakukan dengan fokus keselamatan dan hak warga. Pemerintah juga menghimbau agar WNI yang memilih tetap berada di wilayah konflik agar terus memantau keadaan dan mengikuti arahan diplomatik.