majalahpotretindonesia.com – Duka mendalam menyelimuti dunia sepak bola setelah Mario Jota, penyerang vital Liverpool dan tim nasional Portugal, dinyatakan meninggal dunia pada Jumat dini hari, 3 Juli 2025, dalam sebuah kecelakaan mobil di Zamora, Spanyol, bersama saudara kandungnya, André Silva. Kabar tragis ini mengagetkan banyak pihak—karena melibatkan pemain berprestasi berusia 28 tahun, yang baru menikah dua minggu sebelumnya dan memiliki tiga anak. Berikut kronologi kejadian, jejak karier, reaksi global, hingga warisan yang ditinggalkannya.
Kronologi Kecelakaan Tragis di Zamora
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 00.40 waktu lokal di kilometer 65 Jalan A‑52, dekat Cernadilla, Zamora. Diogo dan adiknya, André (26), yang juga pesepakbola profesional, sedang melakukan perjalanan—diduga hendak kembali ke Portugal—ketika ban mobil meledak saat mendahului kendaraan lain .
Kedua korban ditemukan dalam kondisi parah setelah mobil mereka keluar jalur, terguling, dan terbakar hebat; mereka meninggal di tempat sebelum pertolongan medis tiba .
Tim darurat, termasuk Guardia Civil, pemadam kebakaran, dan medis dari pusat koordinasi Castilla y León, tiba segera, tetapi sudah tak bisa menyelamatkan nyawa kedua korban. Identifikasi dilakukan lewat plat nomor dan dokumen oleh pihak berwenang; tidak ditemukan kendaraan lain yang terlibat.
Jejak Karier di Klub & Timnas
1. Awal & Perjalanan Karier
Lahir di Porto tanggal 4 Desember 1996, Jota memulai debut profesional di Paços de Ferreira (2014–2016), lalu sempat gabung Atlético Madrid, dipinjamkan ke Porto dan Wolves. Kariernya melejit saat pindah ke Wolves (2017–2020) dengan catatan 17 gol di musim 2017‑18, lalu direkrut Liverpool tahun 2020 dengan nilai transfer sekitar €44,7 juta .
2. Puncak Bersama Liverpool
Bermain 182 kali, Jota mengemas 65 gol dan 26 assist bagi Liverpool hingga musim 2025. Ia meraih gelar Premier League 2024‑25, FA Cup dan Carabao Cup.
3. Kiprah Internasional
Debut senior Portugal 2019, Jota tampil 49 kali dan mencetak 14 gol. Ia membawa Portugal juara UEFA Nations League dua kali (2019, 2025).
Kehidupan Pribadi & Momen Emosional
Diogo menikah dengan kekasihnya, Rute Cardoso, pada 22 Juni 2025—hanya dua minggu sebelum kecelakaan.
Pasangan ini dikaruniai tiga anak: dua putra dan satu putri yang lahir setelah 2020 .
Selain sebagai atlet, Jota juga dikenal sebagai gamer profesional—nomor satu dunia FIFA 21 dan pemilik tim e‑sports Luna Galaxy.
Reaksi Dunia Sepak Bola & Global
Liverpool FC menyatakan “hancur dan terus mendukung keluarga Jota dan André” .
Federasi Portugal menyampaikan duka mendalam, meminta satu menit hening sebelum laga timnas putri vs Spanyol .
PM Portugal, Luís Montenegro, dan presiden federasi memberikan penghormatan: “lebih dari pemain, ia inspirasi”.
Selebriti dan jurnalis olahraga seperti Gary Neville dan Carragher juga memberi tribut di media sosial. Tagar #RIPDiogoJota trending di berbagai platform.
Penyelidikan & Faktor Penyebab
Penyelidik Spanyol menduga ban meletus saat mendahului sebagai penyebab utama; mobil kehilangan kendali, keluar jalur, lalu terbakar .
Penegakan hukum memastikan tidak ada kendaraan lain yang terlibat .
Laporan awal akan dilengkapi hasil autopsi dan analisis teknis dalam beberapa hari ke depan.
Warisan & Dampak Jangka Panjang
1. Di Lingkungan Liverpool
Musim depan Liverpool harus beradaptasi tanpa Jota. Klub memilih tidak merekrut striker segera dan menghormati kenangan Jota dalam setiap pertandingan awal.
2. Keselamatan Jalan Raya
Tragis ini kembali soroti bahaya jalan A‑52 dan pentingnya keamanan jalan, pengawasan ban, dan kampanye keselamatan bagi pengendara jarak jauh.
3. Warisan Inspiratif
Jota dikenang bukan hanya karena teknik dan golnya, tapi juga sebagai figur rendah hati, rajin, dan menyenangkan. Sosok yang jadi inspirasi generasi muda lewat sepak bola maupun gaming.
Kronologi Diogo Jota meninggal dunia menunjukkan tragedi cepat dan memilukan terjadi di Zamora, menewaskan satu figur bintang sepak bola dan adiknya dalam kecelakaan sendirian. Karier dan kehidupannya mewarnai banyak orang—timnya, keluarga, fans global. Kini dunia menunggu hasil resmi penyelidikan, sambil mengenang warisan Jota dengan penuh hormat.
