majalahpotretindonesia.com – Mulai tanggal 17 Juli 2025, Lion Air resmi menerapkan ketentuan bagasi baru: Free Baggage Allowance (FBA) hanya 10 kg untuk semua rute domestik dan internasional. Kebijakan ini jadi topik hangat karena banyak penumpang senior yang masih terbiasa dengan jatah 15–20 kg.
Apa yang Berubah di Aturan Bagasi Lion Air
Mulai 17 Juli 2025, setiap penumpang maskapai berstatus LCC ini akan mendapatkan jatah bagasi tercatat gratis hanya 10 kg, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional. Sebelumnya, jatah bagasi bisa mencapai 15 kg atau 20 kg tergantung rute, terutama untuk rute-rute utama seperti Jakarta–Kalimantan atau Sulawesi .
Penumpang yang membeli atau menukar tiket sebelum 17 Juli tetap mendapat jatah lama—15 kg atau 20 kg sesuai rute. Sedangkan yang beli atau tukar tiket pada atau setelah tanggal tersebut langsung mengikuti aturan baru yaitu 10 kg bagasi tercatat plus tetap 7 kg bagasi kabin.
Kesimpulannya: perubahan hanya berlaku untuk tiket baru mulai 17 Juli. Sistem ini juga selaras dengan regulasi PM Nomor 30/2021 yang memberi fleksibilitas bagi LCC untuk menentukan jatah bagasi, bahkan bisa 0 kg—tetapi Lion Air memilih tetap memberi 10 kg agar tetap nyaman.
Alasan di Balik Penurunan Jatah Bagasi
Perubahan ini bukan tanpa alasan. Ada beberapa poin penting yang jadi dasar keputusan Lion Air:
-
Adaptasi dengan tren perjalanan singkat
Lion Air menyebut, saat ini sebagian besar penumpang membawa barang minimal. Dengan jatah 10 kg, proses check-in dan klaim bagasi jadi lebih cepat dan praktis. -
Lebih efisien sebagai LCC
Di bawah regulasi, LCC boleh memberi jatah bagasi 0 kg. Dengan tetap memberi 10 kg, Lion Air ingin memberi nilai tambah tanpa mengorbankan fleksibilitas operasional. -
Dorong penumpang gunakan Pre Paid Baggage atau kargo
Penumpang yang butuh lebih dari 10 kg bisa membeli bagasi tambahan dengan harga lebih hemat jika dilakukan sebelum keberangkatan. Selain itu, UMKM maupun penumpang dengan kargo besar didorong menggunakan layanan cargo untuk distribusi barang.
Dampak untuk Penumpang & Tips Adaptasi
A. Penyesuaian bagi Sering Terbang
Bagi yang sering terbang dengan jatah lama, perubahan ini cukup signifikan—10 kg bisa terasa minim bila biasanya membawa lebih banyak barang. Namun, masih ada kombinasi 7 kg kabin plus opsi Pre Paid Baggage agar lebih fleksibel.
B. Tips Efisien Mengelola Bagasi
-
Pilih barang dengan bobot ringan: bahan sintetis, satu koper kecil cukup.
-
Manfaatkan opsi Pre Paid Baggage sebelum check-in—biasanya harganya lebih murah dibanding di bandara.
-
Gunakan layanan kargo untuk barang berat atau banyak, terutama untuk UMKM—ini juga mendukung distribusi lebih baik.
C. Tips Untuk Keluarga & Perjalanan Lebih Lama
-
Atur barang bersama: satu koper untuk ibu, satu untuk anak—masing-masing tetap optimal di 10 kg.
-
Pakai ransel kabin maksimal 7 kg, dan pastikan dimensi sesuai standar agar tidak kena ekstra.
-
Pertimbangkan membeli tiket Pre Paid Baggage saat promo atau diskon lewat aplikasi BookCabin atau website resmi.
Bagasi Kabin & Kategori Barang Tambahan
Lion Air masih memberi 7 kg bagasi kabin, dengan aturan dimensi spesifik (misalnya 40×30×20 cm untuk Boeing/Airbus). Ini berlaku selama dimensi dan berat sesuai pedoman.
Ada pengecualian untuk kategori barang khusus sejak Desember 2024: peralatan olahraga, medis, alat musik, dsb., dengan batas dimensi maksimum 35×35×30 cm. Jika melebihi bentuk (misalnya kardus besar, styrofoam), masuk ke kategori bagasi khusus dan akan dikenakan biaya Excess Baggage Ticket (EBT), minimal per 5 kg atau bisa dialihkan melalui kargo.
Perubahan bagasi Lion Air jadi hanya 10 kg mulai 17 Juli 2025 adalah langkah untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengikuti tren perjalanan praktis. Penumpang perlu adaptasi lewat strategi packing dan memanfaatkan opsi tambahan seperti Pre Paid Baggage atau cargo. Perjalanan tetap bisa nyaman, asal tahu aturan dan mempersiapkan diri sejak awal.